|
||||||||||
[ 19-02-2018 ]
Grab bakal Mengambil Alih Kepemilikan Uber | Bandar Togel Terpercaya | Bandar Togel OnlineBandar Togel Online - Kabar tentang niatan Grab mengambil alih operasional Uber di Asia Tenggara sudah terdengar sejak awal tahun 2018. Sempat tidak terdengar, kini pemberitaan semakin kencang berhembus. Dua sumber yang mengatakan Uber ingin mengumpulkan duit dari penjualan operasionalnya di Asia Tenggara. Dengan begitu maka Uber bisa menggelar saham perdana alias initial public offering (IPO) dengan sukses di tahun depan. Sejak di bawah kepemimpinan CEO Dara Khosrowshahi, Uber memang lebih fokus mengarah ke peningkatan profit dan stabilitas perusahaan. Pasalnya dari laporan terakhir menyebut bahwa kerugian Uber melonjak naik hingga 61 persen sepanjang 2017 menjadi 4,5 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 60 triliun , seperti yang di kutip dari Bandar Togel Terpercaya. Hal ini tidak lepas dari reputasi buruk Uber yang menyusul tidak hentinya, peristiwa ketika masih dinakhodai oleh Travis Kalanick. Jika terus begini maka rencana Uber untuk IPO dan mengumpulkan lebih banyak dana yang lebih banyak , pasti akan tertunda, seperti yang di lansir Bandar Togel Online. Uber pun tengah meluncurkan beberapa strategi, salah satunya adalah bermitra dengan beberapa pesaing lokal yang kuat di beberapa negara. Seperti Misalnya menjual bisnisnya ke Didi Chuxing di China dan Yandex di Rusia. Grab disebut telah memanfaatkan strategi baru Uber untuk menegaskan dominasinya di Asia Tenggara. Apalagi Grab dan Uber sama-sama didanai oleh SoftBank sehingga bisa dibilang mediasinya cukup lancar, di liris dalam artikel Bandar Togel Terpercaya. Dalam sebuah konferensi pers di San Francisco, AS, Dara Khosrowshahi mengatakan bahwa kompetisi dengan pemain lokal memang sulit. Mau tidak mau ia harus mengambil jalan untuk merangkul para pemain lokal daripada adu kekuatan terus menerus. “Jika kami berkompetisi dengan pemain yang sama dengan pemain lokal, seperti membayar sopir dengan harga sama dan menghimpun penumpang yang sama, kami akan cenderung menang. Kami punya kualitas, teknologi, dan jaringan yang lebih baik,” katanya kepada tim Bandar Togel Online. “Tetapi untuk beberapa pasar yang ada seperti China dan Rusia, ini tidak berlaku. Jika itu satu-satunya alasan kami untuk bertahan di pasar itu adalah untuk menghamburkan duit, ini bukan alasan yang benar,” tuturnya , sebagaimana yang dihimpun oleh Bandar Togel Terpercaya. |
||||||||||